Saturday, November 12, 2016

Tanaman Tapak Dara


Image result for tapak dara

Tanaman tapak dara (Catharanthus roseus L.)  adalah salah satu tanamanyang tersebar luas di daerah tropis.  Tanaman ini pada mulanya berasal dari Madagaskar sehingga dikenal juga dengan namaa Madagascar periwinkle. Pada saat sekarang tanaman ini sudah menyebar hampir di seluruh daerah tropis seperti di China, India, Indonesia, Australia, Amerika Utara dan Selatan. Di Indonesia umumnya tanaman ini sering dijumpai sebagai tanaman hias yang di tanam dihalaman depan rumah. Tanaman ini berupa perdu menahun dengan tinggi tanaman kurang dari 1m. Tanaman Tapak dara memiliki warna bunga yang indah seperti ungu muda, merah muda atau putih. Penyebaran tanaman tapak dara yang luas diberbagai daerah, menyebabkan tanaman ini banyak memiliki nama lokal. Di  Indonesia tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti disebut sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan kembang tapak dara (bahasa Jawa). Orang Malaysia mengenalnya sebagai kemunting cina, pokok rumput jalang, pokok kembang sari cina, atau pokok ros pantai. Di Filipina ia dikenal sebagai tsitsirika, di Vietnam sebagai hoa hai dang, di Cina dikenal sebagai chang chunhua, di Inggris sebagai rose periwinkle, dan di Belanda sebagai soldaten bloem. Di PT East West Seed Indonesia tanaman tapak dara ini disebut dengan tanaman Vinca. Tanaman ini ditanam di dalam pot sebagai hiasan yang memiliki keindahan yang dapat menyejukan mata bagi siapa saja yang memandangnya dan vinca ini juga ditanam sebagai unsur soft material taman. Tanaman tapak dara  dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 800 m dari permukaan laut (dpl.). Tanaman ini menyukai tempat yang terbuka, namun juga dapat tumbuh pada tempat yang ternaungi. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakan dengan biji, setek batang, atau akar. Di Indonesia tanaman tapak dara belum banyak dibudidayakan, walaupun telah lamadiketahui dapat digunakan sebagai tanaman hias dan obat herbal. Kandungan vincristine dan vinblastine yangakhir-akhir ini telah diketahui sebagai obat kanker sangatlah membuka peluang bagi petaniuntuk membudidayakan tanaman tapak dara ini. Salah satu penyebab kurangbaiknya pertumbuhan tanaman tapak dara adalah kurangnya pengetahuan masyarakat akan syarat tumbuh untuk pertumbuhan tanaman tapak dara yang baik.  Kualitas tanaman yang baik ditandai oleh pertumbuhan bunga yang baik, tahan terhadap hama dan penyakit. Upaya untuk membudidayakan tapak dara dengan pertumbuhan yang baik adalah dengan memenuhi syarat tumbuh yang diinginkan, salah satunya adalah  ketinggian tempat yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman ini. Faktor ketinggian tempat akan menunjukan adanya perbedaan iklim pada dataran tertentu yang akan berpengaruh kepada tanaman seperti suhu. Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.  Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman.Pengaruh suhu terhadap tanaman ditunjukan dengan 3 tingkatan suhu yaitu :

1. Pengaruh suhu minimum terhadap tanaman 
2. Pengaruh suhu optimum terhadap tanaman 
3. Pengaruh suhu maksimm terhadap tanaman.  

Setiap tanaman menginginkan suhu optimum yang berbeda-beda untuk pertumbuhan dan perkembanganya,  yang dimaksud dengan suhu optimum adalah suhu yang paling baik untuk tanaman. 

Morfologi Dan Taksonomi Tanaman Tapak Dara

Tapak dara bisa tumbuh baik mulai daratan rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Pohonnya berupa semak tegak dan tingginya bisa mencapai 1 meter. Batangnya mengandung getah berwarna putih susu dan berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang, dan berambut sangat lebat. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, dan diklarifikasikan berdaun tunggal. Panjang daun sekitar 2-6 cm, lebag 1-3 cm, dan tangkai daunnya dangat pendek. Bunga tapak dara mundul dari ketiak daun. Bunga berwarna violet, merah rosa, putih, putih dengan bintik merah, ungu, kuning, pucat. Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota bunga berbentuk terompet, dan ujungnya melebar. Tapi bunga datar, terdiri dari tajuk bunga berbentuk bulat telur, dan ujungnya runcing menutup ke kiri. Buah tapak dara berbentuk silindris, ujung lancip, berbulu, pangjang sekitar 1,5-2,5 cm, dan memiliki banyak biji.

Menurut Academia (2014), klasifikasi dari tanaman tapak dara adalah sebagai berikut : 

Kingdom: Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 
Divisi: Spermatophyta (Tumbuhan berbiji) 
Sub Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) 
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Gentianales 
Famili: Apocynaceae 
Genus: Catharanthus 
Spesies: Catharanthus roseus (Linn) G Don.

Kandungan Kimia Tanaman Tapak Dara

Tapak dara mengandung lebih dari 70 macam alkaloid. Dua jenis alkaloid yang ditemukan pada daunnya, vinblastine dan vincristine, merupakan anti kanker aktif yang dapat digunakan pada kemoterapi. Vinblastine digunakan untuk penderita Hodgkin's disease dan vincristine digunakan untuk anak-anak penderita leukimia. Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukimia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya, selain itu ada juga kandungan Vindesine yang dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen, dan Vinorelbine yang sering kali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar. Vinbalstine (VLS) dan vincristine (VCR), alkaloid anti kanker lainnya adalah leurrosine (VLR), vincadioline, leurosidine, catharanthine, dan lochnerine. Sementara alkaloid berefek  hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) adalah leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline.

Syarat Tumbuh Tanaman Tapak Dara

Habitat tanaman tapak dara ialah tumbuh di tempat yang berpasir tapi juga dapat tumbuh di pinggir sungai, vegetasi savanna dan tempat kering, serta di hutan. Tapak dara merupakan tanaman yang memiliki toleransi tinggi terhadap garam sehingga sebagian besar ditemukan di dekat laut tetapi seringkali ditemukan hingga 1500 m di atas permukaan laut. Tapak dara dapat hidup di lingkungan yang tidak terlalu panas.   Suhu udara pada malam hari 18-20 0C sedangkan pada siang hari 24300C. PH yang diinginkan tapak dara adalah 5,4-5,8.

Ketinggian tempat merupakan faktor lingkungan yang memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.  Setiap tanaman memiliki syarat tumbuh yang dikehendakinya, salah satu dari syarat tumbuh tersebut adalah ketinggian tempat penanaman atau yang biasa disebut dengan altitude  yang dinyatakan dalam meter diatas permukaan laut.  Ketinggian tempat adalah ketinggian dari permukaan air laut (elevasi). Ketinggian tempat mempengaruhi perubahan suhu udara. Semakin tinggi suatu tempat, misalnya pegunungan, semakin rendah suhu udaranya atau udaranya semakin dingin. Semakin rendah daerahnya semakin tinggi suhu udaranya atau udaranya semakin panas.  Ketinggian suatu tempat berpengaruh terhadap suhu suatu wilayah. 

Perbedaan regional dalam topografi, geografi dan cuaca menyebabkan terjadinya perbedaan dalam tanaman, pola tanam, metode bercocok tanam dan situasi sosio-ekonomi.Pola tanam dari beberapa tanaman yang ditanam terus menerus serta keadaan iklim yang cocok akan meningkatkan dan kompleksnya serangan hama, penyakit dan gulma.Tinggi tempat dari permukaan laut menentukan suhu udara dan intensitas sinar yang diterima  tanaman. Semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah temperatur tempat tersebut,demikian juga intensitas matahari semakin berkurang penyinaran inilah yang nantinya akan digunakan untuk menggolongkan tanaman apa yang sesuai untuk dataran tinggi atau dataran rendah. Ketinggian tempat dari permukaan laut juga sangat menentukan pembungaan tanaman. Tanaman berbuah yang ditanam di dataran rendah berbunga lebih awal dibandingkan dengan dataran tinggi. Faktor lingkungan akan mempengaruhi proses-proses fisiologi dalam tanaman. Semua proses fisiologi akan dipengaruhi oleh suhu dan beberapa proses akan tergantung dari cahaya. Suhu optimum diperlukan tanaman agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh tanaman. kondisi yang terlalu tinggi akan menghambat pertumbuhan tanaman bahkan akan dapat mengakibatkan kematian bagi tanaman, demikian pula sebaliknya kondisi yang terlalu rendah. Sedangkan cahaya merupakan sumber tenaga bagi tanaman.Suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif, induksi bunga, pertumbuhan dan differensiasi perbungaan (inflorescence), mekar bunga, munculnya serbuk sari, pembentukan benih dan pemasakan benih. Tanaman tropis tidak memerlukan keperluan vernalisasi sebelum rangsangan fotoperiode terhadap pembungaan menjadi efektif,tetapi pengaruh suhu terhadap induksi bunga cukup kompleks dan bervariasi tergantung pada tanggap tanaman terhadap fotoperiode yang berbeda. Suhu malam yang tinggi mencegah atau memperlambat pembungaan dalam beberapa tanaman. Pada daerah beriklim sedang, perbedaan suhu lebih ditentukan dengan derajat lintang (latitude), di daerah tropika, perbedaan ini lebih ditentukan dari tinggi tempat (altitude). Ditinjau dari sudut pertumbuhan tanaman, Junghuhn (1853) membagi daerah pertanaman di pulau Jawa menjadi 4 zona.  Budidaya tanaman harus memperhatikan faktor ini agar produksi yang dicapai dapat maksimal.  Suhu adalah salah satu unsur iklim  yang berperan terhadap pertumbuhan tanaman. (Gotomila, 2009). Suhu secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor : 

1. Latitude atau lintang suatu tempat
2. Musim (khusus di Indonesia)
3. Kejernihan atmosfer (awan, kabut, dan lain-lain)
4. Konstanta matahari (Jarak matahari dengan bumi)
5. Altitude (tinggi tempat dari permukaan laut)
6. Angin.  

Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.  Tinggi rendahnya 
suhu disekitar tanaman ditentukan dengan radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman dan kandungan lengas tanah.   Pengaruh suhu terhadap tanaman dipengaruhi dari suhu yang dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Pengaruh Suhu Minimum Terhadap Tanaman 
2. Pengaruh Suhu Optimum Terhadap Tanaman 
3. Pengaruh Suhu Maksimum Terhadap Tanaman
  
Pengaruh suhu minimum terhadap tanaman, pada suhu rendah (minimum) pertumbuhan tanaman menjadi lambat bahkan terhenti, karena kegiatan enzimatis dikendalikan oleh suhu,suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan unsur hara terganggu, karena transpirasi meningkat. Apabila kekurangan air ini terus menerus tanaman akan rusak. Hubungan suhu tanah yang rendah dengan dehidrasi dalam jaringan tanaman adalah apabila suhu tanaman rendah viskositas air naik dalam membran sel, sehingga aktivitas fisiologis sel-sel akar menurun. Suhu tanah yang rendah akan berpengaruh langsung terhadap populasi mikroba tanah. Laju pertumbuhan populasi mikroba menurun dengan menurunnya suhu sampai di suhu 0ºC, sehingga banyak proses penguraian bahan organik dan mineral esensial dalam tanah yang terhalang. Aktivitas nitrobakteria menurun dengan menurunnya suhu, sehingga proses nitrifikasi berkurang. Pada tanaman tropik memperlihatkan pertumbuhan yang terhambat pada suhu 20ºC, laju pertumbuhan menurun dengan pesat menjelang suhu 10ºC dan mati setelah suhu turun terus dibawah 10ºC.  Pada umumnya respirasi menurun dengan menurunnya suhu dan menjadi cepat bila suhu naik. Pada suhu yang amat rendah, respirasi terhenti dan biasanya diikuti pula terhentinya fotosintesa. Kondisi ini dapat diartikan tercapainya suhu vital. Suhu vital berada sedikit diatas titik beku.  Suhu rendah pada kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang, daun muda, tunas bunga dan buah. Besarnya kerusakan organ atau jaringan tanaman akibat suhu rendah tergantung pada keadaan air, keadaan unsur hara, morfologis dan kondisi fisiologis tanaman. Tanaman yang tumbuh didaerah yang berkecukupan air lebih sensitif daripada tanaman yang biasa hidup dilingkungan kering. Tanaman yang jaringannya kaya unsur kalium biasa lebih tahan terhadap suhu rendah, tetapi jaringan yang banyak mengandung nitrogen pada umumnya lebih rapuh. Lapisan gabus dan lilin pada organ tanaman dapat menaruh pengaruh buruk yang disebabkan oleh suhu rendah. Keadaan ini sangat tergantung pada kondisi fisiologis tanaman.

Pengaruh suhu optimum terhadap tanaman :

1) Laju pertumbuhan tanaman berjalan pada kecepatan maksimum bila suhu berada pada kondisi optimum, kalau 
faktor-faktor lain tidak menjadi pembatas
2) Dalam selang suhu minimum ke optimum, kecepatan pertumbuhan berbeda tidak nyata kalau waktu cukup lama, tetapi kecepatan pertumbuhan bertambah tinggi bila semakin dekat dengan suhu optimum
3) Pada jarak suhu optimum ke suhu maksimum, kecepatan pertumbuhan pada umumnya menurun, kecuali pada jenis tanaman tertentu pertumbuhan berlangsung cepat. Pada suhu optimumdan tanaman tidak stress air, suhu daun mengikuti suhu udara dan suhu akar akan mengikuti suhu tanah
4) Urutan pengaruh suhu terhadap fungsi tanaman adalah 
sebagai berikut : pertumbuhan, pembelahan sel, fotosintesa, respirasi. Panas memberikan energi untuk beberapa fungsi tanaman agar tanaman dapat melaksanakan proses-proses fisiologisnya
5) Suhu juga mempengaruhi fotosintesa dan metabolisme tanaman. Pada suhu rendah tanaman terangsang untuk membentuk polisakarida lebih banyak karena respirasi menurun. Hal ini tentu berkaitan dengan kegiatan fotosintesa sebelumnya. Laju akumulasi karbohidrat akan lebih cepat bila suhu semakin menurun menjelang panen
6) Tanaman di daerah sedang, suhu optimum untuk fotosintesa lebih rendah dibandingkan dengan suhu optimum untuk respirasi. Pernyataan ini akan menjawab kenapa tanaman penghasil karbohidrat memberikan hasil yang lebih tinggi (seperti jagung, kentang) didaerah beriklim sedang dibandingkan dengan hasil tanaman yang dicapai oleh tanaman yang sama ditanam pada daerah yang lebih panas
7) Pada tahap perkecambahan, selain untuk pertumbuhan energi juga dibutuhkan untuk menembus kulit biji
8) Kebutuhan energi pada tahap pembungaan ditunjukan untuk pertumbuhan vegetatif dan digunakan untuk membentuk sel-sel gamet. Kebutuhan energi yang besar ini dibuktikan suhu optimum untuk tahap perkecambahan dan pembungaan lebih besar dari pada suhu optimum untuk tahap lainnya dalam siklus hidup tanaman. Kalau kebutuhan energi panas tidak terpenuhi, tanaman tidak dapat berkecambah atau berbunga
9) Dalam siklus hidup tanaman kedua tahap ini merupakan fase kritis, fase dimana permintaan tanaman akan suhu dan faktor tumbuh lainnya adalah besar. Tanaman akan muncul lebih cepat ke 
permukaan tanah, kalau suhu tanah mendekati optimum (21 ºC)(Shaw, 1955).

Pengaruh Suhu Maksimum Terhadap Tanaman

1) Jaringan tanaman akan mati apabila suhu mencapai 45ºC sampai 55 ºC selama 2 jam
2) Tanaman yang kadar karbohidrat tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrem tinggi, karena denaturasi karbohidrat lebih tahan dibandingkan protein. Denaturasi portein terjadi pada suhu 45ºC, sedangkan karbohidrat baru rusak pada suhu diatas 55 ºC, bahkan ada yang sampai 85 ºC
3) Laju respirasi dipengaruhi oleh suhu, respirasi rendah bahkan terhenti padasuhu 0ºC dan maksimal pada suhu 30 ºC-40 ºC. Pada tanaman tropis, respirasi maksimal terjadi pada suhu 40 ºC dan tanaman daerah sedang respirasi maksimal 30 ºC. Suhu tinggi (diatas optimum) akan merusak tanaman dengan mengacau arus 
respirasi dan absorpsi air
4) Pada suhu 45 ºC akan mengganggu aktivitas enzim, diantaranya enzim proteinase dan peptidase. Enzim proteinase berfungsi uantuk merombak protein menjadi lipids. Sedangkan enzim peptidase merombak peptids menjadi asam amino.  Tidak berkecambahnya biji (terutama kedele dan jagung) pada suhu tinggi karena kegagalan metabolisme biji yang disebabkan oleh kekurangan bahan dasar, yakni asam amino
5) Translokasi asimilat terjadi dengan adanya molekul 
atau ion melintasi membran dari daun ke jaringan yang merismatik. Pada suhu tinggi translokasi asimilat terhalang akibat terjadinya dehidrasi, karena respirasi meningkat
6) Pada suhu yang terlalu tinggi dan datangnya tiba-tiba akan menyebabkan terjadinya perubahan genetis dalam sel atau disebut juga mutasi.

Hama dan Penyakit Tanaman Tapak Dara

Hama 

a. Ulat Tanah Agrotis ipsillon 
Seperti jenis tanaman lainya tapak dara juga tidak luput dari serangan hama.  Ulat ini berukuran kecil panjangnya kurang dari 1 cm, berwarna hitam, dan aktif pada malam hari.  Pada siang hari ulat ini bersembunyi didalam tanah atau dibalik daun.  Ulat ini dari golongan Spodoptera sp sering menyerang tanaman yang ditanam dengan media bahan organik atau kompos yang belum matang ulat tanah ini menyerang bibit muda dengan cara mematahkan batang dan memakan seluruh bagian tanaman. 
b. Trips
Trips termasuk hama yang menyerang hampir seluruh tanaman.  Hama ini menusuk dan menghisap jaringan tanaman baik daun maupun bunga sehingga meninggalkan bekas tusukan yang ditandai oleh perubahan warna daun menjadi pucat mengeriting, sementara itu serangan pada kuncup bunga menunjukan  gejala adanya titik hitam  atau kecoklatan dibekas tusukanya.  Jika serangan cukup parah mahkota pada kuncup yang akan mekar menjadi  mengecil

Penyakit 

a. Cucumber mosaik virus (CMV)
Gejala yang tampak pada tanaman tapak dara yang terinfeksi CMV bervariasi tergantung berat atau lemahnya jenis virus yang menyerang. Pada tanaman tapak dara yang bergejala berat daun-daun tampak mosaik hijau, karena distribusi perkembangan hijau daun yang tidak merata yang disebabkan oleh perkembangan virus. Kadang-kadang terjadi malformasi dengan bentuk daun yang tumbuh tidak normal atau bentuknya seperti menggulung. Lebih parah lagi jika bentuk dan warna bunga tidak normal. Pada tanaman tapak dara yang bergejala ringan atau lemah daun-daun tampak mosaik hijau lemah dan bentuk bunga masih normal. Pada tanaman tapak dara yang terinfeksi CMV dengan gejala pada daun tampak mosaik berat, seolah-olah memang memperlihatkan keindahan, padahal CMV akan menghambat pertumbuhan tanaman, umur tanaman menjadi relatif pendek, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dapat menjadi sumber inokulum CMV untuk menyebar ke tanaman lain. Pada tanaman yang dibudidayakan khususnya tanaman tapak dara, virus sering sukar untuk dideteksi. Virus menginfeksi inang tanpa menghasilkan gejala yang jelas. Yang lain menghasilkan gejala yang mirip gangguan fisiologi (seperti defisiensi unsur hara) atau kelainan genetik. Dengan demikian jika tanaman tapak dara yang menampakkan gejala pada daun mosaik hijau, maka perlu dicurigai bahwa tanaman terinfeksi virus.

Penularan

Penularan CMV kemungkinan besar dilakukan oleh serangga yang berperan sebagai vektor (pembawa). Serangga merupakan kelompok terbesar dari vektor-vektor virus tanaman, terutama vektor-vektor virus tanaman yang menyebabkan infeksi tanaman yang secara ekonomis cukup berarti. Kebanyakan serangga vektor virus tanaman adalah bangsa Hemiptera (Heteroptera dan terutama Homoptera). Serangga ini mempunyai alat mulut penusuk dan pengisap. Jenis serangga yang dapat menjadi vektor yang sangat efisien, yaitu kutudaun (Aphids) dan wereng daun (leafhopper), wereng batang (planthopper), wereng pohon (treehopper), dan juga Bemisia spp. (whiteflies) Species kumbang (Coleoptera), Thrips spp. dengan alat mulut tipe pemarut dan pengisap merupakan vector virus. Disamping serangga, kelompok Acarina (tungau) dari dua famili yaitu Tetranichydae dan Eryophyidae juga dapat menjadi vektor virus.

3 comments:

  1. tapak dara saya, daun2 nya seperti dimakan ulat/belalang...tp dicari juga tidak ada ulat/belalangnya
    .Mohon pencerahan

    ReplyDelete
  2. Sing Dadi Blog: Tanaman Tapak Dara >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Sing Dadi Blog: Tanaman Tapak Dara >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Sing Dadi Blog: Tanaman Tapak Dara >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    ReplyDelete